
Parigi Moutong, Timursulawesi – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menargetkan posisi strategis sebagai salah satu pemain utama dalam industri durian, baik di tingkat nasional maupun internasional. Langkah ini diwujudkan melalui kolaborasi erat antara pemerintah daerah, petani, organisasi, dan sektor swasta, dengan mendorong durian sebagai komoditas unggulan daerah.
Salah satu tonggak penting dari inisiatif ini adalah pembentukan Asosiasi Petani Durian Indonesia (Apdurin) tingkat Kabupaten Parigi Moutong. Penjabat Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, menyambut positif kehadiran Apdurin dan menyebutnya sebagai momentum penting bagi pengembangan sektor durian di daerah.
“Kami sangat mendukung pembentukan Apdurin. Ini adalah awal yang baik untuk menjadikan Parimo pelopor durian di Sulawesi Tengah,” ujar Richard di Parigi, Jumat (10/1/2025).
Richard menuturkan, dengan dukungan penuh dari Apdurin, pemerintah daerah optimis dapat mendorong promosi durian lokal hingga ke pasar internasional seperti Thailand, Vietnam, dan Tiongkok. Salah satu target ambisius yang tengah dipersiapkan adalah ekspor langsung durian ke Tiongkok, yang saat ini menunggu inspeksi dari bea cukai negara tersebut.
“Jika semua persyaratan terpenuhi, ekspor langsung ini akan segera terlaksana,” tambahnya.
Dalam mendukung upaya ini, pemerintah telah menyiapkan sejumlah fasilitas, termasuk alat pembeku modern di rumah pengemasan (packing house) guna memastikan durian Parigi Moutong memenuhi standar internasional. Richard menegaskan bahwa kolaborasi lintas pemerintahan—daerah, provinsi, dan pusat—menjadi kunci sukses program ini.
Selain ekspor, Pemkab Parigi Moutong juga tengah membangun pasar tematik durian di Kayubura, yang akan menjadi pusat aktivitas durian, mulai dari konsumsi langsung hingga penjualan produk olahan seperti keripik dan dodol durian. Produk-produk ini diharapkan menjadi ikon oleh-oleh khas Parigi Moutong yang berdaya saing tinggi di pasar nasional maupun internasional.
Richard juga menyoroti persoalan distribusi dan fluktuasi harga yang selama ini menjadi tantangan bagi petani durian. Sebagai solusi, pemerintah mendorong pembentukan koperasi petani durian agar petani bisa menjangkau pasar langsung tanpa bergantung pada tengkulak.
“Ini meminimalkan ketergantungan pada tengkulak dan meningkatkan nilai tambah bagi petani. Koperasi adalah solusi terbaik untuk masalah harga dan distribusi,” katanya.
Peningkatan infrastruktur juga menjadi perhatian pemerintah, termasuk perbaikan akses jalan menuju kantong-kantong produksi serta kerja sama dengan PLN untuk menjamin pasokan listrik di fasilitas pengemasan.
“Kami ingin memastikan semua aspek pendukung tersedia agar produktivitas petani durian dapat meningkat signifikan,” jelasnya.
Lebih jauh, keberadaan Apdurin diharapkan menjadi wadah penting bagi petani untuk menyuarakan aspirasi dan membangun jejaring nasional. Pelantikan pengurus Apdurin tingkat Kabupaten yang dijadwalkan pada 13 Januari 2025 disebut sebagai momentum penting memperkuat posisi petani durian di Parigi Moutong.
“Kami berharap Apdurin dapat mendampingi petani dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka,” ujar Richard.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Richard optimistis Parigi Moutong tidak hanya akan memperkuat sektor pertaniannya, tetapi juga mengangkat nama Indonesia di pasar durian global.
“Transformasi ini tidak hanya membawa manfaat bagi petani, tetapi juga menjadikan durian sebagai simbol kebanggaan daerah dan penggerak ekonomi,” pungkasnya.