Parigi Moutong, Timursulawesi.id — Turnamen Sepak Bola Bupati Cup Kabupaten Parigi Moutong 2025 resmi ditutup oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Mahfuz Usman, mewakili Bupati Parigi Moutong. Penutupan berlangsung di Lapangan Sepak Bola Eboni, Desa Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara, Minggu (7/12/2025).
Laga final yang dipadati ribuan penonton berlangsung sengit sejak peluit awal. Kaili Putra Kayuboko tampil superior dan berhasil menaklukkan ISBA Binangga dengan skor meyakinkan 3-0.
Sorak sorai pendukung memenuhi udara, menciptakan suasana meriah dan menjadi puncak euforia penutupan turnamen.
Gelar top skor diraih Uci dari Kaili Putra Kayuboko dengan torehan 13 gol. Sementara penghargaan Best Player diberikan kepada Akbar dari ISBA Binangga, dan Best Keeper jatuh kepada Darwis dari Kaili Putra Kayuboko.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Mahfuz Usman, disampaikan bahwa turnamen tersebut bukan sekadar ajang mencari pemenang, tetapi menjadi ruang memperkuat persatuan, solidaritas, serta kebanggaan masyarakat Parigi Moutong.
Ia menyampaikan terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras sehingga seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman, tertib, dan kondusif.
“Kepada masyarakat dan suporter, kehadiran serta dukungan kalian membuat suasana hangat dan penuh kebersamaan,” ujarnya.
Mahfuz juga mengucapkan selamat kepada Kaili Putra Kayuboko atas kemenangan yang diraih. Ia berharap capaian itu menjadi motivasi untuk terus berlatih, sementara kepada tim yang belum meraih gelar agar tetap menjaga semangat.
“Kalian semua adalah bagian penting dari suksesnya turnamen ini,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Bupati Cup 2025 bukanlah ajang terakhir. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung kegiatan olahraga sebagai sarana pembinaan generasi muda dan penguatan karakter.
Harapannya, turnamen ini mampu melahirkan bibit pesepak bola yang sehat, berbakat, dan berdaya saing tinggi hingga mampu membawa nama Parigi Moutong ke tingkat yang lebih tinggi.
Menutup sambutannya, Mahfuz mengajak seluruh masyarakat menjaga nilai-nilai fair play, baik di lapangan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
“Biarkan sepak bola menjadi perekat sosial, jembatan persaudaraan, dan sarana positif untuk masa depan kita bersama,” pungkasnya.








