banner 970x250
Daerah  

Pemda Parigi Moutong Optimalkan Anggaran Untuk Siaga Menghadapi Cuaca Ekstrem

Ket. Foto : Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerbitkan surat resmi bernomor 300.2.8/9333/SJ yang ditujukan kepada seluruh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Indonesia. (Dok. Itha)

Parigi Moutong, Timursulawesi.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerbitkan surat resmi bernomor 300.2.8/9333/SJ yang ditujukan kepada seluruh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Indonesia. Surat tersebut berisi instruksi penguatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, menyusul meningkatnya risiko cuaca ekstrem di berbagai wilayah.

Instruksi ini menindaklanjuti arahan Presiden RI pada 17 November 2025 serta laporan BMKG tanggal 13 November 2025 yang menunjukkan meningkatnya aktivitas gelombang atmosfer dan sirkulasi siklonik. Kondisi tersebut dapat memicu hujan lebat hingga sangat lebat dengan intensitas 50–150 mm per hari.

banner 728x90

“Data terakhir menunjukkan adanya aktivitas hujan lebat sangat lebat di beberapa wilayah Indonesia. Dengan kondisi ini diperlukan langkah-langkah cepat daerah agar risiko dapat diminimalisir,” demikian kutipan dalam surat Mendagri.

Berita lainnya :  Tangkal Hoaks, Pemprov Sulteng dan Kejati Perkuat Pengawasan Konten Digital

Dalam instruksinya, kepala daerah diminta segera melakukan pemetaan wilayah rawan bencana, mengoptimalkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), hingga menyiagakan seluruh perangkat daerah, masyarakat, dan dunia usaha. Mendagri juga menekankan pentingnya komunikasi publik yang efektif agar masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan.

“Segera lakukan komunikasi informasi dan edukasi serta simulasi tanggap bencana guna meningkatkan respon masyarakat,” tulisnya.

Selain itu, daerah diminta mengaktifkan posko bencana, menggelar apel kesiapsiagaan bersama TNI, Polri, Basarnas, relawan, serta mengintensifkan publikasi informasi melalui media cetak dan elektronik. Instruksi lain mencakup penyiapan logistik, peralatan pendukung, pemantauan cuaca real time, hingga normalisasi sungai dan perbaikan drainase untuk mencegah banjir, longsor, dan rob.

Berita lainnya :  Parigi Moutong Raih Peringkat Kedua Aksi Penurunan Stunting Terbaik se-Sulteng

Gubernur diminta memberikan pembinaan kepada Bupati/Wali Kota, sementara pemerintah kabupaten/kota diwajibkan melaporkan pelaksanaan penanggulangan bencana kepada Mendagri melalui gubernur. Surat tersebut juga ditembuskan kepada Presiden, Wakil Presiden, Menko terkait, Kepala BMKG, BNPB, Basarnas, TNI, Polri, serta kementerian teknis lain.

Menindaklanjuti instruksi pusat, Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, memastikan pihaknya telah menyiapkan anggaran dan sumber daya di seluruh sektor terkait.

Berita lainnya :  Ketua Cabor PBVSI Parigi Moutong, Resmi Buka Pertandingan Pada Porkab VI

Olehnya kata Ia Karena Parigi Moutong dikenal sebagai wilayah rawan banjir sehingga langkah antisipasi harus dilakukan lebih cepat.

“Melihat cuaca dan kondisi daerah kita, maka secepatnya kita antisipasi. Daerah kita rawan banjir,” ujar Bupati Erwin, pada Senin (01/12/2025).

Erwin menegaskan bahwa Pemda Parigi Moutong akan mengoptimalkan penggunaan anggaran BTT untuk penanganan kebencanaan.

Ia juga telah memerintahkan Sekretaris Daerah, Zulfinasran, untuk menerbitkan instruksi siaga kepada BPBD, Dinas Sosial, PUPRP, dan Dinas Kesehatan di seluruh kecamatan.

“Kemarin saya sudah sampaikan ke Sekda untuk mengantisipasi warning dari pusat,” pungkasnya.

Penulis: (Ma'in) Editor: Zakki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *