Poso, Timursulawesi.id – Pasca gempa bumi berkekuatan 6,0 magnitudo yang mengguncang wilayah Poso pada Selasa pagi (19/08/2025) pukul 09.50 WITA, aparat gabungan dari Polres Poso dan Tim SAR Brimob Batalyon B Pelopor langsung bergerak cepat melakukan aksi tanggap darurat.
Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah mendirikan tenda pengungsian di halaman Madrasah Ibtidaiyah (MI) Alkhairat, Desa Patiwunga, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso. Tenda ini difungsikan sebagai tempat berlindung sementara bagi warga terdampak, khususnya anak-anak dan keluarga mereka yang rumahnya rusak akibat gempa.
Pemasangan tenda dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Poso, AKP Sudji Hartono, SH, didampingi Kasat Sabhara, Iptu Trimulyoko, SH, bersama sejumlah personel gabungan.
“Kami bergerak cepat agar warga, terutama anak-anak sekolah, bisa merasa aman dan terlindungi. Ini bagian dari tanggap darurat dan pelayanan kemanusiaan dari Polri,” ujar AKP Sudji Hartono di lokasi.
Gempa yang berpusat di darat pada kedalaman 10 km tersebut sempat memicu kepanikan warga. Beberapa bangunan dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga berat, termasuk rumah warga, sekolah, dan rumah ibadah. Bahkan, dilaporkan adanya korban jiwa akibat bencana ini.
Langkah cepat aparat mendapat apresiasi dari masyarakat. Kepala MI Alkhairat mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan tenda pengungsian yang kini dimanfaatkan untuk kegiatan belajar-mengajar sementara.
“Tenda ini sangat membantu kami. Anak-anak bisa tetap belajar dengan aman, meski bangunan sekolah tidak bisa digunakan,” ujarnya.
Pihak kepolisian mengimbau warga tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Masyarakat juga diminta mengikuti arahan dari petugas dan segera mencari tempat aman saat terjadi guncangan.
“Jangan panik, tetap tenang, dan utamakan keselamatan,” pesan aparat kepada warga.
Upaya ini merupakan bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat, menunjukkan bahwa keselamatan dan kenyamanan warga menjadi prioritas utama pasca bencana.








