Palu, Timursulawesi.id — Bursa calon Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Tengah mulai menghangat. Sejumlah nama mencuat ke ruang publik, termasuk Gubernur Sulawesi Tengah, yang disebut-sebut berpotensi ikut “bertarung” memperebutkan kursi orang nomor satu di organisasi sepak bola daerah tersebut.
Isu ini pun memantik beragam reaksi dari masyarakat dan pengamat. Salah satunya datang dari pemerhati masalah sosial dan kebijakan publik, Hartono, yang menilai wacana keterlibatan aktif kepala daerah dalam bursa calon Ketua Asprov PSSI Sulteng kurang tepat.
Menurut Hartono, jabatan Gubernur melekat dengan tanggung jawab besar terhadap jutaan rakyat Sulawesi Tengah. Karena itu, fokus kepala daerah seharusnya diarahkan sepenuhnya pada penyelesaian agenda pemerintahan dan realisasi janji politik.
“Sebagai Gubernur, tanggung jawabnya sangat besar. Masih banyak pekerjaan rumah pemerintahan yang harus diselesaikan. Energi dan perhatian seharusnya dicurahkan ke sana, bukan terbagi dengan urusan teknis manajemen olahraga,” ujar Hartono kepada awak media, Sabtu (13/12/2025).
Ia menegaskan, agenda pembangunan, infrastruktur, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat membutuhkan komitmen penuh dari kepala daerah. Keterlibatan langsung sebagai ketua organisasi olahraga, menurutnya, berpotensi mengurangi fokus tersebut.
Hartono juga mengingatkan bahwa memimpin organisasi sekelas PSSI, meski di tingkat provinsi, membutuhkan waktu dan perhatian yang tidak sedikit. Jika jabatan itu dipegang oleh pejabat publik dengan beban kerja tinggi, dikhawatirkan akan terjadi ketidakfokusan.
“Sepak bola butuh perhatian detail, mulai dari pembinaan usia dini, kompetisi, hingga tata kelola organisasi. Jangan sampai posisi ini hanya jadi panggung tambahan, sementara janji utama kepada rakyat justru terabaikan,” tegasnya.
Lebih jauh, Hartono menyarankan agar Gubernur cukup mengambil peran sebagai Bapak Asuh atau pembina tertinggi sepak bola di daerah. Menurutnya, posisi tersebut lebih strategis untuk memberikan dukungan kebijakan dan fasilitas tanpa harus terjun langsung ke struktur eksekutif Asprov PSSI.
“Biarkan profesional yang benar-benar memahami manajemen sepak bola mengurus organisasi. Pemerintah cukup hadir sebagai pendukung kebijakan dan penguatan fasilitas,” tambahnya.
Sementara itu, menanggapi berbagai pandangan yang berkembang, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid mengaku baru mengetahui wacana pencalonan dirinya dari pemberitaan media.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (13/12/2025), Anwar Hafid menyampaikan sikap terbuka terhadap berbagai masukan.
“Terima kasih atas segala kritikan, saran, dan pendapat. Nanti saja kita lihat, karena saya sendiri juga baru tahu dari berita kalau ada aspirasi yang mendorong saya maju. Kita hargai semua aspirasi, apa pun yang terbaik buat rakyat dan daerah kita. Saya akan berusaha melakukan yang terbaik,” ujarnya singkat.








