banner 970x250

Sekum KONI Parigi Moutong, Tenis Masuk Sekolah Strategis Menjaring Atlet Muda

Ket. Foto : Sekretaris Umum KONI Parigi Moutong Supardin, saat menyerahkan plakat juara bagi para atlet Tenis pada Porkab VI. (Dok. Humas KONI Parimo)

Parigi Moutong, Timursulawesi.id — Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Parigi Moutong, Supardin, melontarkan wacana program “Tenis Masuk Sekolah” sebagai langkah strategis menjaring bibit atlet muda menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tengah 2026 di Morowali.

Program tersebut disampaikan saat ia mewakili Ketua KONI dalam penutupan pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Tenis pada Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) VI di Indoor Kantor Bupati, Kamis (27/11/2025).

banner 728x90

Supardin menyebut, kehadiran PELTI di lingkungan sekolah menjadi strategi penting untuk membangun fondasi atlet sejak usia dini.

Berita lainnya :  Disperindag Sulteng Didorong Perkuat Transparansi Informasi Publik Daerah

“Kita ingin mencari bibit-bibit tenis lapangan dari sekolah. Jika pembinaan dilakukan sejak dini, kita bisa melahirkan atlet yang siap bersaing di Porprov 2026,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa evaluasi terhadap seluruh cabor telah dilakukan, dan tenis termasuk yang memerlukan penguatan dalam kepengurusan serta pola pembinaan. Untuk itu, kolaborasi dengan Dinas Pendidikan dianggap mutlak.

“Ke depan kami akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan agar olahraga seperti tenis, basket, dan lainnya dapat diakses lebih luas oleh siswa. Olahraga harus tumbuh dari sekolah, bukan hanya untuk mereka yang mampu,” tegasnya.

Berita lainnya :  Dialog Nasional Kementerian Agama RI, Riswan : Telah di Tetapkan Sebagai Salah Satu Peserta

Menanggapi sejumlah isu internal, Supardin menekankan bahwa KONI mengedepankan transparansi dan evaluasi objektif.

“Kami butuh pengurus yang mau bekerja keras meningkatkan prestasi daerah. Jangan biarkan mispersepsi merusak organisasi. Semua harus terbuka dan fokus pada pembinaan,” katanya.

Ia juga menyinggung keterbatasan anggaran yang tidak boleh menjadi penghalang semangat atlet dan pelatih. Supardin mengingatkan agar atlet tidak mudah tergoda pindah ke daerah lain hanya karena iming-iming bonus.

Berita lainnya :  PAD Pasar Minim, DPRD Desak Evaluasi Skema Retribusi Ganda

“Yang terpenting adalah komitmen membela Parigi Moutong. Kita ingin atlet kita berkembang dan mengharumkan nama daerah sendiri,” tuturnya.

Supardin turut menepis isu bahwa Cabor Tenis dianaktirikan oleh KONI.

“Apa yang disampaikan teman-teman PELTI itu tidak benar. Semua cabor diperlakukan adil sesuai kebutuhan pembinaan,” tegasnya.

Di akhir penyampaian, ia memastikan bahwa KONI berkomitmen memperkuat seluruh cabang olahraga melalui pembinaan berkelanjutan.

“Kami hadir bersama seluruh cabor untuk membangun olahraga Parigi Moutong. Dengan pembinaan yang benar, prestasi akan mengikuti,” pungkasnya.

Penulis: (Ma'in)Editor: Zakki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *