banner 970x250

Digitalisasi Distribusi Pangan, Solusi Rantai Pasok dan Tekan Inflasi di Desa

Ket. Foto : Rahmatia, SP, Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan , Pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Parigi Moutong. (Dok. Pribadi)

Parigi Moutong, Timursulawesi.id – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Ketahanan Pangan terus berinovasi dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, salah satu langkah strategis yang kini tengah diimplementasikan adalah proyek perubahan digitalisasi dashboard simpul distribusi pangan, yang digagas oleh Rahmatia, SP, Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan.

Proyek ini menyasar optimalisasi peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sebagai penggerak ekonomi lokal dan simpul distribusi pangan utama di tingkat desa.

banner 728x90

Melalui dashboard digital, setiap Bumdes dan Kopdes kini dapat saling bertukar informasi mengenai ketersediaan stok pangan secara real time, sehingga distribusi pangan menjadi lebih cepat, efisien, dan transparan.

Berita lainnya :  Ekspedisi Rupiah Berdaulat, TNI AL Jangkau Pulau Terpencil

“Dengan dashboard ini, petani bisa dengan mudah mempromosikan hasil panennya, Bumdes dan Kopdes Merah Putih menjadi jembatan penghubung antara petani dan konsumen akhir. Ini secara langsung memangkas rantai pasok dari enam tahap menjadi hanya tiga petani/gapoktan, Bumdes/Kopdes, konsumen akhir,” jelas Rahmatia.

Implementasi dashboard ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi serta mewujudkan pemerataan ekonomi hingga ke pelosok desa.

Pemerintah daerah kini dapat memantau ketersediaan dan harga pangan langsung dari tingkat desa, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.

“Digitalisasi ini merupakan bagian dari ekosistem distribusi pangan moderen serta ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan,” lanjutnya.

Berita lainnya :  Wabup Parigi Moutong Geram, Tegur Pejabat Lalai Disiplin Waktu

Manfaat strategis dashboard distribusi pangan adalah sebagai berikut :

  1. Pemantauan Stok, menyajikan data real time mengenai ketersediaan pangan di berbagai desa.
  2. Analisis Rantai Pasok, mengidentifikasi kendala seperti hambatan transportasi atau penimbunan.
  3. Stabilisasi Harga, Pemerintah dapat melakukan intervensi saat harga pangan melonjak.
  4. Penyaluran Bantuan, memastikan bantuan pangan tersalurkan tepat waktu dan sasaran.
  5. Pengambilan Keputusan Berbasis Data, mendukung kebijakan yang lebih akurat dan efektif.
  6. Integrasi Data, menggabungkan informasi dari BPS, TPHP, Disperindag, dan instansi lainnya.

Sebagai bagian dari implementasi, Dinas Ketahanan Pangan juga telah menyusun roadmap distribusi pangan daerah berbasis prinsip, transparansi, kolaborasi, efisiensi, berbasis data, dan berkelanjutan, roadmap ini akan menjadi pedoman arah kebijakan jangka panjang dalam distribusi pangan.

Berita lainnya :  Pemkab Parigi Moutong Targetkan Sertifikasi 50 Bidang Aset pada Tahun 2025

“Penguatan kelembagaan adalah langkah awal. Bumdes dan Kopdes Merah Putih harus menjadi simpul utama yang menghubungkan petani, pelaku usaha, dan konsumen,” tegas Rahmatia.

Proyek ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV di PPSDM Regional Makassar, serta sejalan dengan proyek perubahan yang diusung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN I).

Dengan pendekatan berbasis data dan digitalisasi, Kabupaten Parigi Moutong membuktikan diri sebagai daerah yang adaptif terhadap tantangan zaman, terutama dalam menjaga ketahanan pangan dan menciptakan kemandirian ekonomi desa.

Penulis: (Ma'in)Editor: Zakki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *