banner 970x250

Bupati Parigi Moutong Perjuangkan Pemerataan Pendidikan Lewat Diplomasi

Ket. Foto : Upaya pemerataan pendidikan bagi seluruh anak bangsa kembali digaungkan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui diplomasi strategis tingkat nasional. (Dok. Forkompim Parimo)

Jakarta, Timursulawesi.id Upaya pemerataan pendidikan bagi seluruh anak bangsa kembali digaungkan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui diplomasi strategis tingkat nasional, Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, memimpin langsung audiensi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., di Gedung A Kementerian Pendidikan, Jakarta, pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Dalam pertemuan itu, Bupati Erwin menyampaikan berbagai tantangan pendidikan di wilayahnya yang memiliki karakter geografis kompleks, mulai dari lembah, perbukitan, hingga garis pantai sepanjang 510 kilometer.

banner 728x90

Ia menegaskan bahwa masih banyak anak-anak di Parigi Moutong yang harus berjalan berjam-jam untuk bisa mengenyam pendidikan.

“Pendidikan adalah investasi masa depan. Kami telah memulai langkah konkret seperti pembagian seragam gratis bagi lebih dari 15 ribu siswa baru SD dan SMP negeri, namun, keterbatasan APBD serta kebutuhan sekolah swasta dan madrasah tetap menjadi tantangan,” ungkap Erwin.

Berita lainnya :  Program Bank Tanah dan UMKM Masuk Parigi Moutong, Disambut Hangat

Dalam pemaparannya, Erwin mengungkap ada 79 sekolah yang masuk kategori terpencil secara regulasidan diyakini masih banyak yang belum tercatat.

Oleh karena itu, ia mengusulkan pendirian sekolah terpadu dari PAUD hingga SMP, penyediaan rumah dinas guru, dan kendaraan operasional sebagai solusi jangka panjang.

Menanggapi hal itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasinya, ia menilai konsep sekolah terpadu atau sekolah satu atap sangat relevan dengan kebijakan nasional yang mendorong pemerataan pendidikan, terutama di daerah sulit akses.

Berita lainnya :  KI DKI Jakarta Terima Kunjungan Dua Komisi Provinsi

“Sekolah satu atap adalah solusi realistis untuk memastikan anak-anak menyelesaikan pendidikan dasar mereka tanpa terhalang jarak dan medan,” ujar Mu’ti.

Selain itu, pemerintah pusat juga menyiapkan berbagai dukungan seperti distribusi perangkat pembelajaran digital Interactive Flat Panel (IFP), penugasan guru ASN ke sekolah swasta, serta program peningkatan kapasitas guru melalui satu hari belajar guru.

Usulan pengembalian tunjangan khusus guru di wilayah sulit akses juga mendapat respons positif dari Mendikdasmen.

“Kami akan mengkaji mekanisme terbaik, karena kesejahteraan guru adalah kunci keberlangsungan pendidikan di daerah terpencil,” tambahnya.

Menteri Abdul Mu’ti meminta Pemkab Parigi Moutong segera mengajukan rencana kebutuhan pendidikan secara resmi agar dapat dipertimbangkan sebagai prioritas program nasional pada tahun anggaran berikutnya.

Berita lainnya :  Gus Ipul Tegaskan Sekolah Rakyat Jadi Simbol Pengentasan Kemiskinan

Audiensi ini turut dihadiri jajaran pejabat tinggi Kemendikbudristek, antara lain Dirjen GTK Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., Dirjen PAUD-Dikdasmen Gogot Suharwanto, M.Ed., Ph.D., dan Dirjen Pendidikan Vokasi Tatang Mutaqin, M.Ed., Ph.D.

Dari pihak daerah, Bupati Erwin didampingi Ketua DPRD Parigi Moutong Alfres Mas Boy Tonggiroh, Wakil Ketua I DPRD Sayutin Budianto, serta sejumlah kepala OPD terkait.

Langkah diplomasi ini menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong serius memperjuangkan hak pendidikan hingga ke pelosok, sejalan dengan semangat nasional tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam hak untuk belajar.


Penulis: (*/Ma'in)Editor: Zakki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *