Tojo Una-Una, Timursulawesi.id — Dalam rangka memperkuat pendekatan humanis dan edukatif, Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya mengunjungi SMP Negeri 1 Tojo, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, pada Senin 22 September 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya preventif untuk membentengi generasi muda dari paham radikalisme dan ideologi menyimpang.
Dalam kunjungan tersebut, personel Satgas menyampaikan pesan-pesan kebangsaan serta pentingnya menanamkan nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satu anggota Satgas, Bripka Jabbar Abu, dipercaya menjadi pembina upacara di hadapan ratusan siswa.
Dalam amanatnya, ia menekankan pentingnya membangun karakter siswa sejak dini, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, dan menumbuhkan jiwa nasionalisme yang kuat.
“Pancasila adalah pondasi utama dalam menjaga keutuhan NKRI. Anak-anak sekalian harus memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Bripka Jabbar.
Ia juga mendorong para pelajar untuk selalu disiplin, mematuhi aturan sekolah, dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bertentangan dengan norma, hukum, maupun ajaran agama.
Dalam pesannya, Bripka Jabbar mengajak siswa untuk berpikir kritis, berhati-hati dalam memilih pergaulan, dan waspada terhadap ajakan atau propaganda dari pihak-pihak yang menyebarkan ideologi menyesatkan.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah, Kepala SMP Negeri 1 Tojo, Nurul Hasanah, S.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Satgas Madago Raya yang telah meluangkan waktu untuk bersilaturahmi dan memberikan edukasi penting bagi siswa.
“Kami sangat berterima kasih. Edukasi semacam ini sangat relevan dan penting untuk membentengi generasi muda dari pengaruh buruk, baik secara fisik maupun ideologi,” ungkap Nurul.
Ia berharap sinergi antara aparat keamanan dan dunia pendidikan dapat terus terjalin dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan berkarakter.
Operasi Madago Raya yang selama ini dikenal dalam konteks penanggulangan terorisme, kini juga memperkuat peran edukatif sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
Kegiatan seperti ini menegaskan bahwa upaya deradikalisasi tidak hanya dilakukan lewat penegakan hukum, tetapi juga lewat pendekatan persuasif dan pembinaan karakter sejak dini.








