Palu, Timursulawesi.id – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah menggelar turnamen badminton dalam rangka memperingati Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-80. Turnamen tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kejati Sulteng, N. Rahmat R., S.H., M.H., di Stadion Badminton Bukit Sofa, Kota Palu, pada Jum’at 29 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Kajati Sulteng menegaskan bahwa peringatan hari lahir Kejaksaan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan menjadi momentum refleksi diri bagi seluruh insan Adhyaksa.
“Ini waktu yang tepat untuk memperkuat komitmen dalam penegakan hukum, menjaga integritas, dan memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa olahraga memiliki nilai penting, tidak hanya dalam menjaga kesehatan fisik, tetapi juga dalam membentuk karakter yang sportif dan solid. Turnamen ini, lanjutnya, diharapkan menjadi ajang mempererat kebersamaan dan solidaritas antar pegawai kejaksaan.
“Olahraga bukan hanya tentang menang dan kalah, tapi tentang semangat, fair play, dan kekompakan. Jadikan kegiatan ini sebagai energi positif yang mendukung kinerja kita,” kata Kejati saat membuka turnamen.
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Kejati Sulteng secara resmi membuka turnamen badminton. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk menjunjung tinggi nilai sportivitas dan menjadikan pertandingan sebagai wadah mempererat tali silaturahmi.
Setelah pembukaan, Kejati bersama Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Sulteng melakukan ceremonial first serve sebagai simbol dimulainya kompetisi secara resmi. Aksi tersebut disambut meriah oleh para peserta dan tamu undangan yang hadir.
Kemeriahan acara dilanjutkan dengan pertandingan eksebisi antara tim Asisten Intelijen (Asintel) yang berpasangan dengan Asisten Pembinaan (Asbin) melawan tim Asisten Pengawasan (Aswas) yang berduet dengan salah satu koordinator Kejati Sulteng. Pertandingan berlangsung dalam suasana hangat, penuh gelak tawa, namun tetap kompetitif.
Turnamen ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang adu keterampilan bermain bulu tangkis, tetapi juga menjadi media mempererat hubungan antar pegawai, memperkuat rasa kekeluargaan, serta menjaga kebugaran fisik untuk mendukung kinerja yang optimal di lingkungan Kejati Sulteng.
