banner 970x250
Daerah  

Tagana Masuk Sekolah, Edukasi Mitigasi Bencana Sejak Dini

Ket. Foto : Plt Kepala Dinas Sosial Parigi Moutong Tri Nugra Adiyarta. (Dok. Ipal)

Parigi Moutong, Timursulawesi.id – Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) memprogramkan kegiatan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Masuk Sekolah di empat kecamatan pada tahun 2025, hal ini sebagai langkah strategis mitigasi bencana di lingkungan pendidikan.

Empat kecamatan yang menjadi sasaran pada program tahun ini adalah Balinggi, Torue, Sidoan, dan Tinombo.

banner 728x90

Plt. Kepala Dinas Sosial, Tri Nugra Adiyartha, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru dan siswa terkait potensi bencana di daerahnya serta langkah-langkah penanganannya.

“Kegiatan perdana dilaksanakan di SMP Negeri 1 Balinggi dan SMP Negeri 1 Torue. Program ini menjadi pintu masuk untuk membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB),” ujarnya, pada Selasa 26 Agustus 2025.

Berita lainnya :  Bupati Parigi Moutong Dijadwalkan Akan Membuka Kegiatan Bulan Bakti Karang Taruna

Program ini merujuk pada Surat Edaran Bersama Mendikbud dan Mensos (Nomor 4 Tahun 2019 dan Nomor 1 Tahun 2015) tentang integrasi edukasi kebencanaan dalam satuan pendidikan.

Tri menegaskan bahwa pembentukan SPAB sangat penting agar para pendidik dan siswa memiliki kesiapan menghadapi situasi darurat.

“Kami akan melaporkan hasil kegiatan ini kepada Bupati dan meminta arahan apakah program ini akan diperluas ke seluruh jenjang pendidikan, termasuk PAUD, SD, dan SMP,” jelasnya.

Berita lainnya :  RRI Palu dan Kominfosantik Sulteng Perkuat Sinergi Informasi Publik

Kabupaten Parimo memiliki sembilan jenis potensi bencana, termasuk banjir, gempa bumi, abrasi pantai, dan banjir bandang. Melalui program ini, guru diberikan pelatihan tentang jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga teknik penyelamatan siswa ke lokasi aman.

Tak hanya itu, sekolah juga diminta melakukan inventarisasi kondisi bangunan. Bangunan tua dan tidak layak bisa dilaporkan ke Dinas Pendidikan untuk ditindaklanjuti bersama instansi teknis, sebagai bagian dari mitigasi struktural.

“Kami mendorong sekolah melaporkan kondisi sekitar seperti sungai rawan banjir atau wilayah pesisir yang terancam abrasi, agar upaya antisipatif bisa segera dilakukan,” tambahnya.

Berita lainnya :  Aksi Damai Warga Torue Berjalan Tertib, Polisi Apresiasi Kolaborasi

Program Tagana Masuk Sekolah juga mencakup simulasi penanganan bencana seperti gempa bumi dan banjir. Guru dan siswa diajarkan prosedur evakuasi, teknik menyelamatkan diri, dan cara menjaga ketertiban saat bencana terjadi.

Untuk menunjang informasi di sekolah, pihak Dinas Sosial juga akan berkoordinasi dengan BPBD agar peta rawan bencana tersedia di setiap satuan pendidikan.

“Kami berharap, dengan adanya simulasi dan edukasi rutin, para siswa tumbuh menjadi individu yang tangguh dan siap menghadapi bencana,” pungkasnya.

Penulis: (Ma'in)Editor: Zakki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *