Parigi Moutong, Timursulawesi.id – Di tengah keterbatasan, semangat juang dan kreativitas mampu melampaui batas. Itulah yang dibuktikan oleh Dwi Bintang Saputra E. Yasin, mahasiswa semester tiga Program studi strata satu Hukum Tata Negara Islam atau Fakultas Syariah, pada UIN Datokarama Palu. Ia berhasil meraih Juara 2 Nasional dalam ajang Lomba Konten Kreatif 2025 kategori video.
Bintang, sapaan akrabnya, lahir dan besar di Kelurahan Bantaya, Kecamatan Parigi, dari keluarga nelayan sederhana. Namun, kesederhanaan tak menghalanginya untuk berprestasi di kancah nasional.
Kompetisi yang digelar oleh BEM Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Brawijaya Malang itu mengusung tema “Merdeka Berkarya, Merdeka Berkontribusi”, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80. Penjurian dilakukan secara ketat, menilai kreativitas, kesesuaian tema, serta kualitas konten peserta dari seluruh Indonesia.
Bintang berhasil memikat dewan juri lewat video karyanya yang inspiratif dan penuh pesan positif. Ia dinobatkan sebagai Juara 2, menempatkan nama Parigi Moutong bersanding dengan para finalis terbaik dari berbagai daerah.
“Tekad saya hanya satu: mengangkat derajat orang tua dan keluarga yang selama ini berjuang agar saya tetap bisa kuliah, meskipun dalam keterbatasan,” ungkapnya haru.
Sebelumnya, Bintang sempat mengalami keraguan dari banyak pihak ketika mengikuti ajang-ajang tingkat provinsi, termasuk saat mencalonkan diri sebagai Duta Pariwisata Sulawesi Tengah. Ia bahkan mengaku belum pernah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.
“Mungkin karena saya anak pesisir, dianggap tidak punya peluang bersaing. Tapi saya juga bagian dari Parigi Moutong yang ingin berkontribusi,” tuturnya.
Namun, pengalaman tersebut justru membakar semangatnya. Ia menjadikan keraguan itu sebagai batu loncatan untuk membuktikan kemampuan dan dedikasi generasi muda daerah.
“Saya percaya anak muda dari daerah bisa bersinar, asal diberi ruang. Semoga ke depan pemerintah lebih terbuka untuk mendukung potensi generasi muda lokal,” tegasnya.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa dengan tekad, kreativitas, dan keberanian, siapa pun bisa membawa nama daerahnya ke panggung nasional termasuk dari pinggir pantai Parigi Moutong.








