Parigi Moutong, Timursulawesi.id – Harapan warga Desa Masari, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, terus menggantung. Pasalnya, jalan desa sepanjang tiga kilometer yang menghubungkan Dusun II dan III hingga kini belum pernah tersentuh pengaspalan bahkan sejak terbentuknya Kabupaten Parimo puluhan tahun silam.
Kepala Desa Masari, I Made Setia Budiasa, menyampaikan bahwa permohonan pengaspalan telah diajukan berulang kali ke berbagai tingkatan, dari kabupaten hingga provinsi. Bahkan, proposal tersebut sempat sampai ke tangan Gubernur Sulawesi Tengah dan ditinjau langsung di lapangan.
“Kami sudah berusaha maksimal. Proposal disampaikan beberapa kali, terakhir langsung ke Gubernur. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” ungkap Made, pada Selasa 19 Agustus 2025.
Menurutnya, akses jalan tersebut sangat vital. Selain menghubungkan sekitar 150 kepala keluarga di Dusun II dan III, jalur ini juga menjadi penghubung ke Desa Dolago Padang di wilayah Ue Mea.
Kerusakan parah di sepanjang jalan membuat aktivitas warga terganggu, terutama bagi ibu hamil yang harus melewati jalur tersebut dengan kondisi membahayakan.
“Kalau tiga kilometer bisa diaspal, luar biasa. Tapi dua kilometer saja sudah sangat membantu kami,” ujarnya penuh harap.
Aksi protes warga sempat muncul dalam bentuk simbolik menanam pohon pisang di badan jalan sebagai bentuk kekecewaan. Namun, Kepala Desa mengimbau agar aksi tersebut tidak dilanjutkan karena jalan itu juga menjadi akses menuju rumah ibadah.
“Saya minta warga menahan diri. Ini jalan menuju rumah ibadah, jadi tetap kami jaga sambil berharap perhatian pemerintah,” pungkasnya.
Kini, warga Desa Masari hanya bisa berharap agar Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong segera mewujudkan janji pembangunan infrastruktur yang dinantikan bertahun-tahun.








