Parigi Moutong, Timursulawesi.id – Di tangan warga Desa Olaya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, botol plastik bekas kini berubah menjadi kursi sofa bernilai ekonomi. Lewat inovasi kreatif Bank Sampah Rasa Sayang, limbah rumah tangga yang sebelumnya hanya jadi tumpukan sampah, kini disulap menjadi furnitur ramah lingkungan.
Pengelola Bank Sampah Rasa Sayang, Tosim Lamando, S.A.P, menjelaskan bahwa gagasan ini muncul dari keprihatinan terhadap sampah plastik yang sulit terurai dan kerap mencemari lingkungan.
“Kami ingin membantu pemerintah memberi edukasi soal kebersihan. Daripada dibakar atau ditanam, lebih baik plastik diolah jadi barang bermanfaat,” jelas Tosim, Pada Selasa 19 Agustus 2025.
Salah satu produk unggulan mereka adalah sofa dari botol plastik, yang dirakit dengan teknik ecobrek metode memadatkan sampah plastik ke dalam botol untuk dijadikan bahan bangunan atau furnitur.
“Prinsipnya, jaga lingkungan lewat bank sampah. Dari sampah bisa lahir inovasi dan ekonomi,” tambahnya.
Kreativitas ini mulai mendapat sambutan positif. Pemerintah Desa Mertasari bahkan telah membeli satu set sofa hasil produksi Bank Sampah Rasa Sayang sebagai bentuk dukungan terhadap inovasi berbasis lingkungan.
“Ini bukti bahwa sampah bukan akhir dari segalanya. Justru bisa jadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Tosim bangga.
Dengan langkah kecil namun berdampak besar ini, warga Desa Olaya menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari rumah, dan dari sampah bisa tumbuh harapan baru.








