banner 970x250

Parigi Moutong Perkuat Kolaborasi Turunkan Stunting Lewat DASHAT

Ket. Foto : Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah terus memperkuat komitmen dalam menurunkan angka stunting. (Dok. Diskominfo Parimo)

Parigi Moutong, Timursulawesi.id – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah terus memperkuat komitmen dalam menurunkan angka stunting. Salah satunya melalui kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas, yang digelar di Auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong, pada Selasa (5/8/2025).

Acara tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Parigi Moutong, H. Abdul Sahid, mewakili Bupati H. Erwin Burase, S.Kom. Dalam sambutan tertulisnya, Bupati menyatakan bahwa stunting masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan sumber daya manusia, termasuk di Kabupaten Parigi Moutong.

banner 728x90

“Mari kita jadikan kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tapi momentum memperkuat kolaborasi lintas sektor dan masyarakat dalam menurunkan prevalensi stunting di daerah kita,” tegasnya.

Berita lainnya :  Bupati Parigi Moutong Serahkan SK CPNS & Perpanjangan PPPK

Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), dengan pendekatan edukatif, partisipatif, dan berbasis potensi lokal. Program ini mendorong kemandirian masyarakat dalam pemenuhan gizi keluarga serta membangun pola asuh anak yang sehat dan berkelanjutan.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny Calvenny Soriton, menekankan pentingnya masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai periode emas dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia.

“Tanpa sinergi seluruh pihak hingga ke tingkat desa dan kelurahan, sulit mencapai target penurunan stunting. DASHAT hadir sebagai bentuk pemberdayaan keluarga dengan pemanfaatan pangan lokal yang mudah diakses,” jelasnya.

Berita lainnya :  200 Guru PAUD di Parigi Moutong Ikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Kabupaten Parigi Moutong tercatat sebesar 22,3 persen, sementara rata-rata Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 26,1 persen. Angka ini masih tergolong tinggi dan memerlukan intervensi terpadu serta berkelanjutan.

Dukungan juga datang melalui Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK BOKB), yang difokuskan untuk pemenuhan gizi keluarga berisiko stunting di Kampung Keluarga Berkualitas. Bantuan ini bersifat stimulan, dan diharapkan berlanjut melalui dukungan pemerintah daerah maupun mitra pembangunan.

Berita lainnya :  Pemprov Sulteng dan Pemkab Parigi Moutong Tinjau Tambang Kayuboko, Menuju Penambangan Rakyat yang Legal dan Berkelanjutan

Sebagai bukti nyata komitmen bersama, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan keranjang DASHAT berisi bahan pangan bergizi kepada keluarga berisiko stunting dari 10 desa dan kelurahan, yakni: Desa Lebo, Pombalowo, Jono Kalora, Baliara, Lemusa, Nambaru, Matolele, Pelawa, Sakina Jaya, serta Kelurahan Kampal.

Acara turut dihadiri oleh Wakil Ketua TP-PKK Parigi Moutong Hj. Marwa Mahdang, S.H., para camat, kepala puskesmas, tenaga gizi, kader DASHAT, dan keluarga penerima manfaat.

Pemerintah Daerah berharap, melalui kegiatan ini dapat terwujud generasi Parigi Moutong yang sehat, cerdas, dan bebas stunting sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045.

Penulis: (*/Main)Editor: Zakki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *