banner 970x250

Bendungan Bifurkasi Moilong Rampung, Dukung Irigasi 4.450 Hektare dan Redam Banjir di Banggai

Ket. Foto : Pekerjaan bendungan Bifokrasi di Kabupaten Banggai, Kecamatan Moilong telah rampung. (Dok. Istimewa)

Palu, Timursulawesi.id – Setelah melalui masa pengerjaan selama kurang lebih 210 hari kalender sejak pertengahan Februari 2025, Dinas Cipta Karya, Sumber Daya Air, dan Penataan Ruang (Cikasda) Provinsi Sulawesi Tengah bersama PT. Nurman Abadi selaku kontraktor pelaksana, resmi menyelesaikan proyek strategis pembangunan bendungan bifokasi di Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai.

Kepala Bidang Sungai, Pantai, Danau, dan Air Baku Cikasda Sulteng, Ir. Djaenudin, ST, SE, MM, mengatakan bahwa keberadaan bendungan ini sangat vital untuk mendukung pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan, khususnya untuk mendukung sektor pertanian dan pengendalian banjir.

banner 728x90

“Bendungan bifurkasi ini akan mengairi sekitar 4.450 hektare sawah di Daerah Irigasi (DI) Moilong dan DI Toili. Selain itu, juga berfungsi sebagai infrastruktur pengendali banjir yang selama ini kerap terjadi di dua kecamatan tersebut,” ungkap Djaenudin pada Minggu, 15 Juni 2025.

Berita lainnya :  BRNR Kukuhkan Pimpinan Anak Ranting, Wabup: Mitra Strategis Pembangunan Daerah

Ia menegaskan bahwa meski telah rampung, bendungan ini masih dalam masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Kerusakan dalam masa ini dapat berdampak pada program ketahanan pangan nasional dan perekonomian lokal.

Namun, pihaknya menyayangkan adanya pihak-pihak tertentu yang mencoba mencari kesalahan dari proyek bernilai puluhan miliar rupiah tersebut tanpa dasar yang jelas.

Berita lainnya :  Kecamatan Siniu Rayakan HUT ke-17, Pemkab Parigi Moutong Apresiasi Capaian Pembangunan

“Kami terbuka terhadap kritik selama itu bertujuan membangun. Tapi jika dilakukan tanpa fakta dan hanya untuk kepentingan pribadi, tentu sangat disayangkan,” ujarnya.

Terkait penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), Djaenudin memastikan bahwa seluruh proses pengerjaan telah mengikuti standar keselamatan yang ketat. Para pekerja dilengkapi dengan APD dan tidak ada insiden kecelakaan kerja yang tercatat selama proyek berlangsung.

Namun demikian, ia juga menanggapi insiden kecelakaan remaja yang terjadi di lokasi konstruksi beberapa waktu lalu. Djaenudin menegaskan bahwa pihaknya telah memasang rambu larangan masuk dan telah memperingatkan secara langsung agar tidak melintasi area berbahaya.

Berita lainnya :  Polda Sulteng Ungkap 40 Kg Sabu, Gubernur Serukan Perang Total Melawan Narkoba

“Korban bersama dua rekannya sudah dilarang oleh petugas di lapangan untuk tidak memasuki area proyek. Kejadian ini juga telah ditangani oleh pihak Polsek Toili,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Djaenudin mengkritisi pemberitaan salah satu media lokal yang menurutnya tidak pernah melakukan konfirmasi langsung kepada pihak Cikasda, sehingga informasi yang beredar menjadi tidak berimbang.

“Dalam prinsip jurnalisme yang sehat, konfirmasi adalah kewajiban. Kami selalu terbuka untuk diklarifikasi agar publik mendapatkan informasi yang benar dan utuh,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *