
Gorontalo, Timursulawesi.id – Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan prioritas utama dalam pembangunan daerah. Hal ini dinilai sebagai kunci percepatan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan daya saing Gorontalo di tingkat nasional.
Pernyataan ini disampaikan saat Sofian menghadiri Sidang Senat Terbuka Milad ke-17 dan Wisuda Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Rabu (11/6/2025), yang juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan Menengah RI.
“Peningkatan kualitas SDM adalah fondasi utama pembangunan jangka panjang. Jika kualitas pendidikan kita merata dan aksesnya terbuka, maka kemajuan di berbagai sektor akan berjalan lebih cepat dan berkelanjutan,” ujar Sofian dalam sambutannya.
Sofian turut menyampaikan evaluasi terhadap kondisi pendidikan di Gorontalo berdasarkan data Rapor Pendidikan. Provinsi Gorontalo saat ini berada dalam kategori “tuntas muda” dengan indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 62,77 persen.
Capaian angka melek huruf cukup tinggi, yakni 98,48 persen, namun rata-rata lama sekolah masih 8,84 tahun, setara jenjang SMP. Selain itu, 23,38 persen penduduk usia 15 tahun ke atas belum memiliki ijazah, dan tingkat pengangguran terbuka lulusan pendidikan dasar dan menengah berada di angka 3,12 persen.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menjalankan sejumlah program prioritas di bidang pendidikan, antara lain:
- Beasiswa bagi siswa berprestasi di 77 kecamatan
- Bantuan pendidikan untuk jenjang D3, S1, S2, hingga S3
- Beasiswa bagi guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik
- Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan
- Peningkatan kompetensi tenaga pendidik
Di sela acara, Sofian juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid At Tanwir UMGO, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan kampus berbasis nilai-nilai spiritual.
Menutup sambutannya, Sofian menitipkan harapan kepada Kementerian Pendidikan Menengah untuk terus mendukung peningkatan akses dan mutu pendidikan di Gorontalo melalui program dan alokasi anggaran yang berkeadilan.
“Sinergi pusat dan daerah sangat penting. Dengan kerja sama yang erat, kita bisa atasi tantangan pendidikan seperti rendahnya rata-rata lama sekolah dan keterbatasan ijazah secara lebih merata dan berkelanjutan,” tegasnya.