banner 970x250

Gubernur dan TNI AL Bersatu Lawan Bom Ikan di Sulteng

Ket. Foto : Gubernur Sulteng Anwar Hafid, saat menerima audensi Komdan Pangkalan TNI AL Kolonel Laut Martinus Sir. (Dok. Tim Media Berani)

Palu, Timursulawesi.id Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyatakan perang terhadap praktik pengeboman ikan yang masih marak terjadi di pesisir, khususnya di Kabupaten Parigi Moutong. Komitmen itu disampaikan saat menerima audiensi Komandan Pangkalan TNI AL Palu, Kolonel Laut (P) Marthinus Sir, bersama rombongan, pada hari ini Rabu tanggal 11 Juni 2025.

Berita lainnya :  Anwar Hafid, Hadiri Wisuda Al-Fahmi, Tekankan Pendidikan Berbasis Nilai Qur’ani

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Anwar menyoroti kerusakan parah pada ekosistem laut akibat praktik ilegal fishing yang terus berulang. Padahal, kawasan tersebut memiliki potensi besar untuk pengembangan perikanan berkelanjutan.

banner 728x90

“Di beberapa titik, hanya 20 meter dari pantai sudah banyak ikan. Tapi kalau dibom terus, semuanya habis. Kita harus hentikan ini,” tegas Gubernur.

Berita lainnya :  Gubernur Sulteng Berikan Dispensasi Pembayaran Pajak Kenderaan

Untuk mendukung pengawasan laut, Pemprov Sulteng siap menanggung biaya operasional patroli dan memfasilitasi kerja sama strategis dengan Lanal Palu. Menurut Gubernur, kehadiran negara harus terasa hingga ke wilayah pesisir yang rawan pelanggaran.

“Saat kampanye, masyarakat Parigi Moutong sangat vokal soal bom ikan. Sekarang saatnya kita buktikan dengan aksi nyata,” ujarnya.

Berita lainnya :  Desa Ronta Wakili Morut di Lomba Desa Sulteng 2025, Bupati Delis Luncurkan Program Rp 1 Miliar per Desa

Kolonel Marthinus menyambut baik langkah tersebut dan menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak—TNI AL, pemerintah daerah, hingga masyarakat pesisir—untuk menjaga laut dari kerusakan.

Sebagai tindak lanjut, Gubernur mendorong lahirnya Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemprov dan Lanal Palu sebagai dasar kerja sama patroli laut dan edukasi masyarakat.

“Kita jaga laut, kita jaga hidup. Bukan hanya ekosistem yang terselamatkan, tapi kesejahteraan nelayan pun ikut meningkat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *