
Kolonodale, Timursulawesi.id – Bupati Morowali Utara, Dr. Delis Julkarson Hehi, menegaskan bahwa kader Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat desa. Karena itu, menurutnya, peningkatan kapasitas dan wawasan para kader sangat penting dan sepenuhnya layak dilakukan.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Delis saat memberikan sambutan pada kegiatan penilaian Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di Balai Desa Ronta, Rabu (11/6/2025).
“Saat ini kader Posyandu tidak hanya menangani balita dan ibu hamil, tetapi juga lansia melalui konsep Posyandu Terintegrasi. Ini adalah pengembangan dari Posyandu konvensional menjadi layanan kesehatan menyeluruh untuk semua siklus hidup—dari ibu hamil, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia,” jelas Bupati Delis yang juga berlatar belakang seorang dokter.
Menurut Bupati, pengabdian dan cakupan tugas para kader sudah sangat luas, sehingga mereka patut mendapatkan pelatihan dan penguatan kapasitas. Ia juga menanggapi kritik dari pihak yang mempertanyakan pelatihan kader Posyandu yang digelar di luar daerah.
“Kalau ada yang nyinyir soal pelatihan kader ke Pendolo dan Luwuk, saya katakan, jangankan ke Luwuk, ke Jakarta pun mereka layak ini bentuk penghargaan atas kerja keras mereka yang luar biasa,” tegasnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Delis mengumumkan bahwa mulai tahun ini, insentif kader Posyandu di Morowali Utara akan dinaikkan 100 persen.
“Sudah saya tandatangani. Pengabdian mereka luar biasa, dan layak diberi penghargaan nyata,” tambahnya disambut tepuk tangan hadirin.
Pelatihan kader Posyandu yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Morut berlangsung dalam dua tahap:
- Tahap I: Hotel Mulia Pendolo, 28–30 April 2025
- Tahap II: Hotel Estrella Luwuk, 1–4 Juni 2025
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para kader. Salah satu peserta mengaku telah 30 tahun mengabdi sebagai kader Posyandu dan baru kali ini mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan resmi. Ia merasa bersyukur dan sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah daerah.
Bupati Delis juga menanggapi kritik soal efisiensi anggaran dalam pelatihan tersebut. Ia menegaskan bahwa investasi dalam peningkatan kapasitas kader kesehatan adalah bentuk efisiensi jangka panjang, karena langsung berdampak pada kualitas layanan kesehatan masyarakat di desa.
“Yang kita bangun adalah SDM. Kita tidak bicara pemborosan, tapi investasi untuk masa depan layanan publik yang lebih baik,” tandasnya.